Mengatasi Writer’s Block

Oleh: Fitrilawati

Gelombang: 27
Tanggal: 5 September 2022
Tema: Mengatasi Writer’s Block
Narasumber: Ditta Widya Utami, S. Pd. Gr 
Moderator: Raliyanti


Saat poster pertemuan ketujuh diposting, saya sempat tertegun dengan judul materi pertemuan ketujuh yaitu ‘writer's block’. Saya mencoba meng-google kata tersebut, saya mendapatkan penjelasan bahwa writers block adalah kondisi dimana seorang penulis tidak dapat memikirkan apa yang harus ditulisnya atau tidak ada ide bagaimana untuk melanjutkan tulisannya. Itu persis seperti yang dulu sering saya alami sebelum bergabung dengan KBM 27. Akibat dari kondisi tersebut, banyak tulisan yang dicoba dibuat tidak pernah jadi, karena merasa tidak layak. Yang pasti sejak mengikuti KBM 27 terasa agak santai, karena target resume yang harus dibuat terukur dan tidak muluk-muluk. Tentu saja saya sangat antusias untuk mendengar tips bagaimana mengatasi ‘writer's block’ tersebut.

Berikut adalah resume dari materi yang diberikan oleh narasumber Ibu Ditta Widya Utami, S. Pd., Gr yang berjudul ‘Mengatasi Writer’s Block dengan dipandu oleh Ibu Raliyanti sebagai Moderator.

Pertemuan diawali oleh Ibu moderator yang cantik dengan memperkenalkan narasumber pemateri pertemuan ketujuh. Ibu Ditta Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr, seorang guru IPA dari Subang yang memiliki banyak karya buku solo dan antologi, serta mendapatkan banyak penghargaan diantaranya guru berprestasi kabupaten Subang tahun 2021, adalah alumni kelas BM PGRI angkatan 7.

Narasumber mengawali materi dengan memberikan pertanyaan kepada peserta apakah pernah mengalami kondisi dimana merasa tiba-tiba seolah semua ide lenyap, merasa tangan menjadi kaku hingga tak mampu menuliskan sepatah kata pun, serta merasa betapa lambatnya pikiran untuk menemukan ide-ide dalam menulis. Menurut narasumber, kondisi tersebut merupakan ciri-ciri penulis mengalami ‘Writer’s Block’.

Lebih lanjut narasumber menjelaskan beberapa tanda bahwa kita terserang Writer’s Block (WB) adalah sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi ketika menulis. Menurut narasumber, WB dapat menimpa penulis pemula maupun professional karena writer's block umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis. Menurut beliau, orang yang sudah memiliki komitmen tinggi dalam menulis pun, masih bisa terserang WB, baik di awal, di tengah, maupun di akhir proses menulis.

Nara sumber mengatakan untuk mengatasi WB perlu dicari penyebabnya. Menurut beliau, adalah penting sekali ketika WB menyerang, kita harus segera sadar dan cepat mengambil tindakan untuk menyingkirkan WB tersebut. Jika tidak, WB dapat melekat berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

Nara sumber menguraikan bahwa beberapa penyebab WB antara lain mencoba metode/topik baru dalam menulis, mencoba metode baru, stress, dan sikap yang terlalu perfeksionis.

Untuk mengatasi WB harus diketahui penyebabnya. Misalnya ketika orang yang terbiasa menulis karya tulis ilmiah diminta membuat puisi yang metoda penulisannya berbeda, maka akan wajar kalau mengalami kesulitan. Menurut narasumber, jika WB disebabkan karena sedang mencoba metoda batu atau topik baru, maka solusinya adalah mempelajari teknik penulisan dan banyak berlatih menulis, serta membaca referensi baru guna menambah wawasan dan mendapatkan inspirasi.

Menurut narasumber, jika penyebab WB adalah stress dan jenuh, sehingga pikiran dan hati tak bisa diajak kompromi untuk menulis, maka healing, jalan-jalan, atau melakukan hobi lain adalah cara mengatasi. Namun narasumber mengingatkkan untuk tidak kebablasan jedanya dan harus dibuat target waktu yang dibutuhkan merefreshkan diri. Narasumber mengatakan bahwa sebetulnya menulis pun bisa menjadi salah satu cara mengatasi stress, misalnya melalui menulis ekspresif.

Narasumber mengatakan jika penyebab WB adalah sikap yang terlalu perfeksionis, penulis harus realistis bahwa tak sempurna adalah manusiawi. Menurut narasumber pemikiran yang terlalu sempurna dapat menghambat dalam menghasilkan karya, karena para penulis yang hebat pun masih terus merevisi tulisannya.

Banyak sekali pertanyaan berharga yang muncul dalam pertemuan kali ini. Dengan narasumber dan moderator yang hebat, pertemuan ketujuh pada kelas Belajar Menulis Gelombang 27 telah memberikan tips cara mengatasi 'writer's block’. Terima kasih kepada Narasumber, moderator, dan Tim Solid yang sudah mengorganisasi pelatihan ini.

10 komentar:

  1. Balasan
    1. Terima kasih Bu Nur Azizah atas atas dorongan semangatnya

      Hapus
  2. Ayo semangat dan sehat selalu dan sukses iya bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pak Rusmana yang sudah berkenan mampir

      Hapus
  3. mantap resumenya Bosku. SPJ singat padat jelas. moga bisa jadi buku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pak Dail. Pengen banget membuat buku solo dari kumpulan resume. Bisa gak ya?

      Hapus
  4. Balasan
    1. Terima kasih Bu Laely. Saya akan mampir di Blognya Bu Laely

      Hapus